Goresan Malam Ini 23/2/2023

Saya ingin menulis. Namun entah tema yang paling ingin saya tuliskan. Saya seperti kecanduan menulis. Jadi mungkin ada baiknya menuliskan seadanya terlintas di cipta ini keinginan-keinginan tema itu saat ini. Dan bisa kita awali dengan menuliskan daftar tema tulisan yang ingin saya tuliskan nanti. Atau mungkin bisa kita tulis-tulis juga sedikit pada goresan kali ini.

Terutama di daftar pertama, adalah tetap ingin uang yang nyaris membuat saya dan anak-anak mati kelaparan bisa kembali. Keluar arah bahasan atau out of topics, tapi memang ada masih mangkel. Namun kali ini memang bukan soal lapar, sakit dan hampir mati. Masa kritis itu sudah lewat. Namun berbagai argumen blunder birokratis itu masih serupa Tembok Berlin memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur. Asu dahlah. Kisahnya ada di Harga Sebuah Persaudaraan bagi yang ingin membacanya.

Ternyata malaikat dan bidadari itu memang nyata ada. Mereka baik.

Nunik Cho, Dapoer Widjaya, PMI BOSS, UTHKG, Terima kasih..
Goresan Malam Ini 23/2/2023
Saya pinjam foto profil kang MR untuk ilustrasi.

Harapan sekarang adalah, kami bisa mendapat tambahan, uang itu bisa jadi usaha lagi. Bisa menambah penghasilan tentu bisa lebih banyak kita bisa membantu menolong orang lain. Ini juga dorongan yang semakin kuat berkat kebaikan para malaikat dan para bidadari itu.

Goresan Malam Ini 23/2/2023 Terakhir

Soalnya sudah menjelang lewat tengah malam sekian detik lagi. Dan SEO meminta saya menambahkan kata kunci lebih banyak dalam paragraf dan sub judul. Tak jarang menyebalkan juga. Kata kunci dalam sub judul sudah banyak pun, tertulis masih kurang kata kunci dalam sub judul tertulis keterangan di situ.

Apa Guna Kenal Orang Jahat?

Tulisan ini sudah ada draft sedikit, saya belum lanjutkan. Saya kemarin terhenti menulis, lupa alasan pastinya. Namun salah satunya jelas ketiduran. Juga sedang mengerjakan situs web lain untuk teman-teman. Dan memang sudah agak kabur daya cipta yang menjadi ruh menjiwai alasan tulisan itu.

Pamer Kebaikan

Ya. Hal atau tema, salah satu, selanjutnya yang ingin saya tulis adalah soal pamer kebaikan. Saya sudah mencontohkan pada kutipan di atas. Kebaikan itu pamerkan saja. Apa urusan orang bisa menganggap bahwa memamerkan kebaikan adalah hal buruk, sebuah kesombongan, riya, dan sebagainya, dan seterusnya, dan lain-lain alasan?

Selama ini berdengung tabu bahwa jika kita berbuat kebaikan tidak perlu pamer. Bagi saya menunjukkan kebaikan atau kasarnya kita sebut pamer, adalah berbeda jauh dengan kesombongan. Sedangkan kesombongan bagi saya adalah tindakan yang belum tentu berguna tapi terlalu menonjol ambisi untuk menunjukkan kepada orang lain, memamerkannya.

Kita menunjukkan kebaikan berbeda jauh dengan riya. Omong-omong saya sendiri tidak terlalu mengerti arti riya. Jika mengintip bersama mbah gugel, konon katanya riya adalah perbuatan baik untuk mendapatkan pujian. Jika kebaikan itu memang berguna, kenapa tidak boleh ingin mendapatkan pengakuan, pujian? Setiap orang punya kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, pada saatnya. Entah sekedar berupa senyuman balasan yang tulus, entah berupa ucapan terima kasih, dll, dst, dsb. Semua juga akan saatnya pada waktunya.

Kebaikan tetaplah kebaikan, jika berguna. Berguna bagi diri sendiri, berguna bagi orang lain, sesama yang hidup, berguna bagi kebuanaan dan kesemestaan. Tak ada urusan alasan-alasan untuk menghalangi kebaikan yang berdasarkan dharma atau keselarasan dengan hukum semesta.

Jika orang berbuat baik harus menyembunyikan, lalu apakah lebih baik orang banyak menyaksikan kejahatan saja? Manusia juga serupa mesin cetak salinan, mesin photo copy, meniru. Saya bercipta jauh lebih baik orang menyaksikan kebaikan lalu tergerak untuk menirunya. Betul atau betul? Hal buruk tentu akan tersaksikan juga dalam perjalanan hidup manusia. Namun biarlah itu menjadi hal untuk tidak menirunya.

Sambungan Preman Akuntansi Dan Konsultan Gelap Pajak

Tulisan ini sudah tentu akan panjang seperti 2 tulisan sebelumnya, Akuntansi Sederhana Dari Akhir dan Preman Akuntansi Konsultan Gelap Pajak. Jika menyambung tulisan itu di sini, rasanya tidak akan seru juga. Itu pengalaman sungguh hebat dan luar biasa bagi saya pribadi. Bagi yang membaca, harapan saya bisa menjadi contoh baik untuk hal yang memang baik. Hal buruknya terserah saja masa bodoh pembaca mau meniru atau tidak.

Guru terbaik adalah diri sendiri.. Ajaran terbaik adalah terserah..

TERSERAH JUGA KALAU ELU LEBIH SUKA JADI PENGKHIANAT TEMAN, NANGGUNG WIRANG JADINYA.

Sungguh ini kisah pribadi saya tentang Zero to Zorro. Mulai dari saya tidak tahu sedikit pun tentang segala sesuatu, hingga kemudian saya menjadi lebih banyak tidak tahu lagi.

Perijinan Usaha Badan Perseroan Perorangan Tanpa Akta Notaris

Ini mungkin tidak banyak karena sudah banyak tulisan mengulasnya. UU Nomor 11 Tentang Cipta Kerja, bisa baca atau unduh di sini, memungkinkan PT berdiri tanpa akta notaris, begitu orang menyebutnya. Saya memberi sebutan Usaha Badan Perseroan Perorangan saja. Biar tidak salah kaprah dan tumpang tindih dengan istilah PT, CV, UD, atau lainnya. Seperti kebiasaan sebagian besar umat negara ini yang sudah terlalu sering menjadi kebiasaan buruk menggunakan istilah-istilah entah Bahasa Indonesia atau bahasa negara lain secara salah kaprah.

Atau sebutan lebih tepatnya mungkin “bentuk badan hukum baru berupa perseroan perorangan dengan tanggung jawab terbatas” (sole proprietorship with limited liability). Para pelaku usaha bisa mendirikan usaha tanpa memerlukan akta notaris. Ada kemiripan, tapi jelas beda. Bisa tanpa notaris, dan bisa satu orang saja. Mirip Usaha Dagang juga.

Menkumham menyebutkan bahwa ini adalah komitmen pemerintah mewujudkan kemudahan berusaha. Ini tentu bagus, menyenangkan. Setiap orang yang menjalankan usaha tidak perlu mendapatkan kendala lagi soal perijinan. Ini perlu sosialisasi meluas biar orang bisa menjadi terbiasa dan menerima bentuk baru ini. Masa sebelumnya orang sering mengalami kesulitan mengakses sumber daya atau sumber informasi tertentu tanpa ijin usaha. Semoga sekarang bisa menjadi lebih mudah.

Dalam hal ini, saya masih mempelajari ketentuan pajak terkait bentuk badan usaha seperti ini. Biar bisa menilai, menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri atau self assessment kewajiban Pajaknya. Juga soal NPWP tentunya.

Kalau dapat, mungkin bisa sekalian saya tuliskan di artikel tema ini selanjutnya.

Soal cara mengurusnya ijin usaha Perseroan Perorangan ini, langsung buka saja situs web OSS di oss.go.id, mendaftar bikin akun, lalu login. Bisa pelajari semua isi setelah login. Kalau mau tanya saya, bisa komentar di bawah artikel ini. Tentu saja setelah login perlu memulai dengan melengkapi data diri. Selanjutnya mengajukan Permohonan Baru untuk Nomor Induk Berusaha alias NIB. Sekalian juga mendaftarkan jenis usaha dengan mengisi formulir yang perlu memasukkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020. Jenis-jenis usaha ada di KBLI itu.

Literasi Digital Sederhana

Awalnya saya bercipta sama seperti orang lain kebanyakan, bahwa miskin literasi digital penyebabnya adalah tidak tahu atau ketidaktahuan atau gagap teknologi alias gaptek. Seiring memperhatikan dan memeriksa secara lebih seksama, ternyata banyak faktor berpengaruh lainnya juga soal itu. Termasuk arah ketertarikan dan kepentingan, atau focus of interest.

Kecuali mereka yang tidak tahu, tidak mau tahu, menjadi bebal, lalu sok tahu. Lebih parah lagi merusak usaha orang lain saking sok tahu dan parah banget bebalnya.

Kumat lagi urusan pengkhianatan ini. Ibarat beli ke warung, lalu minta harga murah, tanya tempat asal warung itu belanja di pasar. Jawaban pastinya adalah tanam sendiri kalau tidak mau bayar dan membeli. Ibarat makan di warteg, setengah makan lalu batal tak mau bayar. Dan tentu saja mensana in corporesano, alasan utamanya ke sana malah banjir argumen blunder dari arah sono yang tidak ada hubungan dan jelas fatal logical fallacy. Asu dahlah.

Panjang juga ternyata tulisan ini. Sudah Waktu Indonesia Bobo Cantik. Kalau mengantuk itu pun.

Salam satu jiwa cahaya!

Goresan Malam Ini 23/2/2023

Nusanatara; Desain website oleh Cahaya TechDev – Klub Cahaya

Goresan Malam Ini 23/2/2023
About the author : Cahaya Hanjuang
Digital Business Community

Get involved!

Get Connected!
Come and join our community. Expand your network and get to know new people!

Comments

No comments yet