Situs Web Yayasan Kroman Malaka – Harga Sebuah Persaudaraan

Harga Sebuah Persaudaraan banknotes on the wooden surface

Sejarah kecil melelahkan..
Sejarah besar juga sama saja lelahnya..
Mari kita buat sejarah besar..!!!

Harga Sebuah Persaudaraan

Situs web Yayasan Kroman Malaka naroman.co.id cantik ya..? Tentu saja karena saya yang membuatnya. Saya perlu memuji diri sebagai bentuk percaya diri dan juga menghibur diri dari kekecewaan. Cukuplah..! Biar kepergian bapak sebagai satu-satunya stiwa dahsyat yang membuat hidup saya hancur berantakan karena telah kehilangan sesuatu yang paling berharga dan segala-galanya bagi saya pribadi. Ibu dan bapak saya..!

Ya.. Mungkin seperti itulah;
“Sebuah karya tidak pernah datang dari kesenangan”..

Justru di saat seperti ini saya ada daya bisa lancar menulis.
Harga Sebuah Persaudaraan

Kontrak adalah bentuk sebuah ketakutan dan belum (tidak) bisa saling percaya.

Persaudaraan tidak butuh kontrak di atas kertas dengan tanda tangan dan cap.

~ Cahaya Hanjuang ~

Saya akan tetap melanjutkan pekerjaan pembuatan dan pemeliharaan situs web Yayasan Kroman Malaka naroman.co.id. Dan saya tetap juga akan melakukan perbaikan seperlunya jika memang terjadi kesalahan atau kerusakan. Saya bukan staf, petugas atau pesuruh yang terikat kontrak kerja dan upah.

Saya juga pernah belajar dan ikut berorganisasi. Mungkin memang saya tidak menjadi ahli. Saya tahu, organisasi itu tentang orang dan sistemnya.

Sebagus-bagus sistem yang tersusun, kalau orangnya memang bermental brengsek, tetap saja organisasi akan hancur. Sehancur-hancurnya sistem, jika setiap orang mempunyai kehendak baik, tentu masih bisa memperbaiki sistem. Tapi memang pernyataan saya tersebut bukan jaminan mutlak. Tetap banyak faktor berpengaruh yang tidak sesederhana dan semudah saya sebutkan.

“Jika bisa membuatnya menjadi sulit dan rumit, kenapa harus membuatnya menjadi sederhana dan mudah..?” Kira-kira begitulah kebiasaan orang Indonesia ini kebanyakan.

naroman.com – Harga Sebuah Persaudaraan

Rencana untuk pekerjaan membuat situs web sudah sejak sekitar setahun lalu. Waktu itu masih ada domain naroman.com. Entah alasannya, pekerjaan selalu tertunda lama tidak ada kabar, katanya menunggu keputusan pihak yayasan.

Andai saja situs itu masih ada.. Saya ingat ada situs yayasan dan satu situs sekolah (subdomain). Jika melihat tampilan naroman.com, orang yang tahu situs web tentu akan sependapat dengan saya. Dari tampilan kita bisa melihat, pekerjaan situs web membuatnya secara asal-asalan. Proporsi tampilan user interface, tata letak objek, menu, semua tidak jelas, berantakan. Hanya dengan kemauan saja orang akan mencari tahu sesuatu yang ingin menjadi suguhan situs web tersebut. Lainnya, orang hanya cukup tahu bahwa ada situs web naroman.com.

Situs itu sudah hilang, domain sudah jadi barang lelang salah satu penyedia layanan domain. Artinya jelas, situs itu tidak terurus, terbengkalai. Terlepas dari berbagai alasan yang terkemuka.

genova.my.id Dan serahada.com – Harga Sebuah Persaudaraan

Sambil menunggu, saya mencoba membuatkan satu situs percontohan, genova.my.id. Cantik juga lho..! Masih tidak ada kabar juga.

Selang sekian waktu, ada kabar akan melanjutkan pekerjaan situs web. Tapi juga tak kunjung mulai. Akhirnya kami buatlah satu situs percobaan lainnya, serahada.com. Ini pun tidak ada kelanjutan dan kabarnya karena alasan orang-orang tidak suka perubahan sistem dari manual menjadi digital. Ribet katanya..!

genova.my.id pun sudah habis masa sewa, hilang tampilan dari pencarian di internet, tidak bisa menemukannya lagi sudah jelas. serahada.com masih ada bisa terlihat.


Sejak awal, saya sudah memberi pernyataan, bahwa saya bersedia membantu pekerjaan situs web. Saya akan membuatkan, memberikan yang terbaik dari segala keahlian yang saya punya. Saya tidak akan meminta upah untuk pekerjaan.

Saya tidak lupa di masa lalu kita pernah saling bersama. Kita pernah berkumpul, bermain, bercanda tawa, belajar, berorganisasi, naik gunung, banyak hal bersama. Seharusnya seperti itulah harga sebuah persaudaraan.

Ketika perjalanan saya lewat Jakarta juga saya sempatkan singgah. Saya tidak singgah di tempat lainnya di Jakarta.
Ya.. Saya numpang makan dan tidur.. Seperti pernah terjadi juga masa lalu.. Duit lima ribu perak lembaran seribuan, lima ratusan dan recehan koin saya bagi dua demi pertemanan.. Duit yang tinggal segitu-gitunya saya punya waktu itu..

Dan saya pun tahu Yayasan Kroman Malaka naroman.co.id sebuah yayasan yang tidak mencoba mendapatkan keuntungan untuk pribadi atau sekelompok sedikit orang, bukan juga perusahaan. Saya tidak memandang bentuk seperti mereka yang menggunakan yayasan tapi pekerjaannya tetap mencoba mencari keuntungan sebesar-besarnya untuk penghasilan pribadi atau sekelompok sedikit orang.

naroman.co.id – Harga Sebuah Persaudaraan

Hari Rabu, 8 Pebruari 2023, saya terima kabar pesan melalui WhatsApp. Permintaan untuk membantu pekerjaan situs web lagi. Tentu saja saya senang mendapatkan kabar itu. Tapi saya sudah tahu bahwa naroman.com sudah tidak ada sejak sebelumnya.

Pembicaraan berlanjut tentang domain, host, seputar yayasan dan bentuk situs web yang menjadi keinginan. Nama domain naroman.co.id yang terpilih seharga 300 atau 350 ribuan saya tunjukkan dari provider. Paket host serta nilai pekerjaan pembuatan situs web dari sejumlah harga paket yang saya jelaskan. Pilihan jatuh kepada paket pembuatan website seharga 1 juta.

Juga kabarnya akan ada satu orang membantu mengelola situs web. Tentu saja saya senang juga, dan itu termasuk bagian penting. Bagi saya mustahil membangun, mendesain, juga sekaligus mengelola situs web dengan orang-orang yang akan masuk pendataan sekian banyaknya.

Pada posisi ini juga sudah ada pertanyaan soal pembayaran biaya pekerjaan pembuatan situs web Yayasan Kroman Malaka naroman.co.id. Sempat ada permintaan kepada saya untuk datang ke Bogor. Waduh.. Dari Jawa Timur ke Jawa Barat itu perjalanan yang bukan main-main membutuhkan waktu, biaya, tenaga, dan air mata.

Selama ini saya bekerja remote antara Hong Kong, Macau, Taiwan, sejumlah wilayah lain di Indonesia, tidak ada masalah. Dan puluhan tahun era internet orang sudah senang melakukan pekerjaan dari jarak jauh. Bahkan ada bos CEO perusahaan digital dengan omset miliaran sampai saat ini tidak punya kantor.

Dan masih sesuai kesanggupan, saya memberi pernyataan bahwa saya tetap bersedia mengerjakan secara suka rela.

Saya manusia merdeka.. Saya bukan pekerja atau pesuruh yang terikat upah..

Perbincangan chat berlanjut kepada permintaan untuk pertemuan melalui Zoom. Padahal kuota internet saya tinggal sedikit saja dan saya sempat menyampaikan keberatan. Saya pikir masih perlu memasang aplikasi Zoom di HP dan butuh cukup kuota untuk ikut pertemuan.

Saya tinggal di desa,

mungkin saat ini jaringan internet wifi sudah ada. Mungkin, entah. Tapi saat saya mau mendaftar internet, waktu itu jaringan belum masuk ke desa ini. Sekarang mau mendaftar rasanya belum perlu lagi, karena kegiatan ekspor yang lama terhenti juga belum mulai lagi. Berharap bisa lekas ekspor ubi lagi biar bisa punya duit sedikit lebih lah.

Pembicaraan suara atau video melalui internet tetap akan menggunakan kuota internet masing-masing pengguna peserta yang terlibat mengikuti. Ini berbeda dengan percakapan telepon menggunakan pulsa dan bisa berbincang lebih dari dua orang, seperti di masa lalu. Orang yang pertama memulai panggilan telepon menanggung beban pulsa, orang yang menerima panggilan tidak terkena beban biaya. Entah sekarang fitur ini masih ada atau tidak.

Percakapan video semacam pertemuan Zoom atau video call WhatsApp menggunakan kuota internet lumayan cukup banyak. Percakapan suara lebih sedikit. Paling sedikit ya penggunaan untuk browsing dan pekerjaan membuat situs web. Penggunaan untuk mengunduh file dari internet tergantung dari besarnya ukuran file yang kita unduh. Bahkan aplikasi WhatsApp chat biasa dengan intensitas kegiatan tinggi bisa memakan kuota internet sangat banyak, aplikasinya juga memakan ruang disk dan memori cukup besar.

Percakapan WhatsApp bisa melihat di sini.

Zoom

Pertemuan Zoom pun terjadi sesuai janji di malam hari, kami saling memperkenalkan diri. Semua penjelasan dan pembicaraan tentang pembuatan situs web.

Saya memberikan kesanggupan untuk segera memulai pekerjaan situs web malam itu juga. Bahkan memulai di malam itu juga. Mulai dari mengaktifkan domain, mengaktifkan server di host, sampai situs web online bisa tayang di pagi hari dan semua orang bisa melihatnya.

Singkatnya akan membuat sebuah grup WhatsApp sebagai tindak lanjut memulai pekerjaan pembuatan situs web.

Grup WhatsApp

Pembicaraan berpindah ke grup WhatsApp. Saya memang langsung mengajukan konfirmasi untuk pembuatan situs web segera. Bila perlu malam itu juga sesuai kesanggupan saya saat pertemuan Zoom supaya sudah bisa menunjukkan di pagi hari. Pertanyaan saya terkonfirmasi untuk segera mengaktifkan domain. Pembayaran akan ada pengiriman uang di hari Sabtu. Bahkan di percakapan juga menyebutkan nama subdomain permintaan untuk sekolah dan gerakan, hanya saya terlewat memperhatikan sehingga bertanya ulang keesokan harinya.

Ya sih.. Hari Sabtu tidak lengkap dengan keterangan tanggal dan jamnya. Seribu tahun lagi pun masih akan ada hari Sabtu jika peradaban manusia tidak mengubah penanggalan yang ada saat ini. Setidaknya sampai Pemilihan Presiden Republik Indonesia Bulan Pebruari 2024 tahun depan juga bakal masih ada hari Sabtu. Bahkan sampai pembuktian bahwa Jakarta akan tenggelam tahun 2050 nanti kemungkinan masih akan ada hari Sabtu.

Tapi jelas, logika saya yang sederhana dan bodoh ini pun menangkap bahwa hari itu maksudnya adalah Sabtu, 11 Pebruari 2023. Jamnya bebaslah, setiap orang ada kesibukan berbeda, tidak perlu memaksakan sesuai keinginan kita. Logika sederhana ini ada dukungan bukti kok.

Entah posisi yang lain memang tahu dan mengerti tentang pekerjaan pembuatan situs web, entah sebetulnya tahu tapi tidak mengerti. Atau mungkin sebetulnya tidak tahu tapi pura-pura tahu, dan kemudian tidak mau tahu.

Bahkan tahu pun belum tentu mengerti..
Dan mengerti pun juga belum tentu benar..

Memulai Harga Sebuah Persaudaraan

Asyiklah saya memulai pekerjaan yang menyenangkan ini..

Pembuatan situs web selalu memulai dengan mengaktifkan domain dan server pada host. Dan sudah pasti domain dan server host Yayasan Kroman Malaka naroman.co.id perlu pembayaran di awal, bukan di muka. Jangankan di muka, bahkan pembayaran juga tidak terima melalui tangan, karena cara pembayaran sudah online.

Selama saya menekuni pembuatan situs web, saya belum pernah jumpa provider yang memberikan utang kepada pelanggan. Semua tertulis jelas harus membayar duluan baru bisa mengaktifkan domain dan server. Begitulah singkatnya.

Domain dan server sudah aktif. Instalasi situs web sudah terpasang. Saya sudah memilih tema yang sekiranya sesuai, bisa berubah sesuai permintaan. Fitur-fitur dasar saya juga sudah memasangnya sampai kepada fitur keamanan. Juga fungsi-fungsi yang tampaknya tidak terpikirkan oleh yang lain saya tambahkan. Semua masih bisa berubah menyesuaikan dengan permintaan selama logis, rasional dan proporsional.

Soal konten untuk bentuk tampilan, tentu saja belum optimal. Saya belum menerima materi konten seperti tulisan, gambar atau foto, dan video lebih banyak. Saya baru menerima satu link rencana gambaran untuk menu, bisa lihat di sini dan logo di sini, satu tangkapan layar dari situs Universitas Warmadewa (www.warmadewa.ac.id) untuk menunjukkan menu ikon ingin sama seperti itu, bisa lihat di sini. Lalu tambahan kemudian ada satu file slide Microsoft Power Point selayang pandang tentang yayasan, sekolah, gerakan, dan kumpulan foto kegiatan, sudah tampil di situs yayasan, bisa lihat di sini pada bagian slide presentasi atau di sini.

Sejak menerima tangkapan layar Universitas Warmadewa,

saya segera ke TKP untuk melihat, mengetahui dan mempelajari situs tersebut. Plat merah ternyata. Situsnya juga jelas nampak menggunakan biaya sangat besar, melibatkan banyak orang untuk pembuatannya, serta materi dan fitur-fitur berbayar dengan harga mahal.

Pagi hari saya sudah bisa menunjukkan kepada semua orang bahwa situs web sudah tayang (online). Ya.. Baru satu situs utama.. Seperti saya sebutkan sebelumnya, mungkin saya lupa bahwa subdomain untuk sekolah dan gerakan sudah ada tertulis.

Pembicaraan berlanjut, sampai sini jelas situs web Yayasan Kroman Malaka naroman.co.id sudah online. Artinya situs web Yayasan Kroman Malaka naroman.co.id sudah bayar domain dan server host. Dan karena belum hari Sabtu, saya tidak bertanya soal pembayaran. Jelas ya..? Apakah orang-orang berpikir saya membayar semua itu pakai daun atau mendapat uang jatuh dari langit..?

Saya melanjutkan keasyikan, menambahkan 2 situs web untuk subdomain sekolah dan gerakan. Pembicaraan grup WhatsApp ada tambahan untuk subdomain yayasan. 3 situs web tambahan subdomain saya kebut saja. Tema semua sudah bagus sih kalau menurut saya untuk memuji diri sendiri. Dan jadilah satu situs utama domain dengan tambahan 3 situs subdomain.

Lagi-lagi konten saya belum menerima tambahan lainnya.

Menu Dan Ikon Universitas Warmadewa

Di sinilah awalnya.

Lanjut gak ya..? Saya tidak pandai menulis. Badan sudah sakit, meriang, kuota juga habis tidak bisa isi. Kerja bikin situs web Yayasan Kroman Malaka naroman.co.id 3 malam kurang tidur, duit habis susah makan. Sementara ini internet minta hotspot ke anak. Hanya entah ada dorongan daya untuk membuat tulisan ini. Istirahat sejenak. Jika daya itu masih ada, lanjut lagi.

Sekarang atau tidak sama sekali.. Lakukan saja..!!!
Bahasa burutnya; now or never, just do it..

Seperti kata seorang teman penulis mengutip Pram; “Menulis adalah pekerjaan keabadian”.

Saya sudah melihat, memperhatikan dan memeriksa Warmadewa. Dan saya jelaskan itu semua di grup semua posisi dan perbedaan Warmadewa dan situs web Yayasan Kroman Malaka naroman.co.id yang masih tahap pembuatan. Saya bisa membuat menyerupai, mirip-mirip, tapi tentu sudah jelas tidak akan pernah sama. Bayi kembar pun tetap ada perbedaannya. Duplikat Warmadewa pun akan menghasilkan situs yang tidak akan pernah sama.

Saya juga jelaskan, bahwa saya tidak pernah bermaksud merusak rencana pembuatan situs web yang ada. Saya hanya menyesuaikan dan menempatkan, semua juga mengikuti permintaan 1 domain dengan sejumlah subdomain lain untuk melengkapi.

Apakah kalimat saya yang sederhana tidak cukup bisa mengerti? Sekian kali tanggapan yang saya terima tetap keukeuh soal menu yang ada di link Google Drive dan tangkapan layar Warmadewa. Saya tetap mencoba menjelaskan sekian kali posisi senyatanya. Bahkan akhirnya kesimpulan saya adalah yayasan ingin membuat situs web seperti Warmadewa, menduplikatnya kalau perlu.

Sejak itu, penjelasan saya kurang mendapat tanggapan, pertanyaan saya tidak mendapat jawaban.

Hari Sabtu Berlalu – Harga Sebuah Persaudaraan

Hari Sabtu pun tiba. Saya sungguh berharap uang saya kembali hari itu. Uang saya tinggal sedikit saja, untuk makan, untuk putar-putar biar bisa menghasilkan lagi tambahan biar bisa tetap berkarya. Yah.. Saya menunggu sambil terus mengerjakan situs web.

Wanci janari berganti pagi. Pagi pergi berganti. Siang pun melayang menjelang petang. Sore hari saya mencoba bertanya soal pembayaran dan jawaban katanya saya mohon bersabar karena sedang dalam perjalanan. Saya mulai curiga karena ada permintaan untuk tidak melanjutkan pembuatan situs web. Malam tiba menyelimuti kembali. Tanpa ada kabar soal akan mengirim uang kepada saya. Saya masih mencoba untuk mengerti.

Radite di pagi hari atau Minggu pagi. Saya tahu orang-orang pergi ke Gereja. Saya masih asyik melanjutkan pembuatan situs web. Malam hari, saya menyampaikan hasil pembuatan situs web. Saya mulai bertanya lagi tentang pembayaran.

Di luar dugaan, jawaban yang saya terima adalah yayasan sudah pernah punya situs web dan sedang mempertimbangkan untuk mengaktifkan kembali.

Pertanyaan saya jelas intinya; apakah itu artinya uang saya tidak akan kembali..?

Selanjutnya hanya menjadi perdebatan tidak produktif saja dengan berbagai argumen yang tidak masuk akal bagi saya. Saya juga sudah memeriksa sebelumnya naroman.com sudah ada orang melelang dengan harga USD $3995, bisa melihat di sini kalau masih ada.


Hari Senin saya bertanya lagi tentang uang saya, tapi jawabannya meminta saya bersabar menunggu. Dan sejak itu pula malah semakin banyak argumen-argumen blunder bermunculan. Sejak saat itu juga saya mulai mengumpulkan tangkapan layar semua pembicaraan.

Duh.. Untung sekali semua pembicaraan ada bisa terlihat dari tangkapan layar chat di grup WhatsApp..

Andai itu percakapan Zoom, atau video call WhatsApp dan sejenisnya, atau bentuk percakapan suara, hanya tuhan dan para operator seluler dan aplikasi saja yang tahu isi semua percakapan. Setidaknya dengan tangkapan layar bisa menjadi bahan saya untuk menulis seperti ini sesuai kenyataan, fakta peristiwa.

Percakapan di Grup WhatsApp bisa melihat di sini.

Hal lain kurang lebih begitu juga, saya tidak perlu menuliskan berulang-ulang. Saya pun perlu segera mengakhiri tulisan ini. Soalnya saya belum ada rencana menulis sebuah buku.

Alasan-alasan mulai belum menyetujui pembuatan situs web, alasan pengajaran kepada orang yang akan mengelola tidak sesuai rencana. Belum lagi alasan mempertanyakan bukti pembayaran dan invoice asli, sampai kepada alasan meminta akses ke cPanel server. Saya menanggapi, menjawab dan memberi jawaban sejelas-jelasnya terlepas bisa mengerti atau tidak.

Oh iya..

Soal invoice.. Rupanya bukti transaksi semacam invoice bisa jadi alat politik juga untuk lari dari tanggung jawab membayar. Saya tidak ada latar belakang akuntansi dan pajak. Selama sekolah nilai akuntansi saya paling hebat dapat nilai 5 dari nilai sempurna 10. Namun selama di Kalimantan saya belajar Akuntansi dan Pajak, menangani uang miliaran lengkap dengan laporan Akuntansi dan Pajak. Laporan harian, bulanan sampai laporan tahunan. Saya 3 kali ikut audit pajak di Palangkaraya tahun 2009, 2010 dan 2011 untuk meminta kembali kelebihan pembayaran pajak perusahaan atau restitusi. Saya bisa memenangkan perkara. Hitungan pajak dari petugas pajak senilai 3 miliar saya bisa menangkan banding nilainya turun menjadi 1,2 miliar.

Kami proyek di Kalimantan belanja di pasar untuk makan karyawan juga nilainya bisa jutaan. Pedagang di pasar tidak punya invoice, tidak ada kwitansi, nota atau stempel. Tapi saya tidak keji mengharuskan mereka menyediakan itu. Saya terima bukti pembayaran yang mereka bikin menggunakan selembar kertas lusuh dan sobek. Bagi saya itu lebih penting sebagai bukti otentik stiwa transaksi, selama itu nyata, benar, tidak ada kepalsuan dan kebohongan. Dan kertas sobek lusuh itu juga yang saya lampirkan dalam laporan keuangan sampai ke kantor pajak. Selama itu tidak ada masalah juga.

Kembali Lagi

Tahu pun belum tentu mengerti..
Dan mengerti pun juga belum tentu benar..

Sebuah penjelasan panjang terakhir di grup tentang situs web domain kemendagri.go.id dan subdomain sipd.kemendagri.go.id Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD). Bahwasanya semua pemerintah daerah cukup menggunakan satu domain kemendagri.go.id dengan SIPD di dalamnya tanpa harus menggunakan subdomain seperti misalnya sipd.kemendagri.go.id. Dan menyebutkan bahwa naroman.co.id juga cukup seperti itu saja tanpa perlu subdomain dan situs-situs berbeda.

Orang-orang di Kemendagri tentu saja boleh manggut-manggut. Saya juga sudah pasti boleh geleng-geleng kepala.

“Duh.. Harga Sebuah Persaudaraan

Subdomain itu artinya sudah jelas situs berbeda.. Itu sudah permintaan sejak awal pembuatan situs Yayasan Kroman Malaka naroman.co.id ini.. Bahkan mungkin sempat salah menulis untuk sekalian membuat sejumlah domain.. Dan ke depan akan ada domain masing-masing yang menurut saya malah akan menjadi beban biaya, semua menjadi tidak efektif dan tidak efisien..”

“Sedangkan membuat subdomain itu adalah upaya agar databse tidak menumpuk di satu situs, database jangan sampai menumpuk di satu ruang disk database (PHPMyAdmin) yang akan mengurangi performa kecepatan maupun proses kerja situs menjadi lambat dan awur-awuran alias acak-acakan.. Sekalian juga.. Jika terjadi gangguan pada satu situs, tidak mengganggu dan merusak sistem keseluruhan.. Masih ada situs lain bisa bekerja sementara situs yang mendapatkan kerusakan masuk bengkel..”

Sekelas Warmadewa di Bali menggunakan banyak subdomain karena mencakup universitas, fakultas-fakultas dan jurusan-jurusan, serta dan lain-lain, dan sebagainya, dan seterusnya. Terbayang saja kalau pemerintah daerah se-Indonesia datanya bertumpuk di satu situs web.

Saya alami ini jelas bersama anak-anak hampir tidak bisa makan lagi, tidak bisa mengisi kuota internet untuk bekerja mencari penghasilan. Dan sudah tentu uang untuk perputaran usaha pun mati di sini. Ada saya terima cicilan 1/5 dari uang saya yang sudah saya bayarkan untuk situs web Yayasan Kroman Malaka naroman.co.id. Berharap saya lekas sehat. Dan berharap itu bisa berputar sedikit anak-anak berjualan pulsa, lumayan dapat 500 perak pun. Terpenting saya tidak mengemis, saya tidak mencuri, saya tidak mengambil hak orang lain.

Saya tidak perlu berdebat lebih banyak lagi sejak melihat gelagat banyaknya alasan-alasan blunder bermunculan. Saya mungkin seorang bajingan, ucapan kalimat atau tulisan saya bisa jadi selengekan. Namun saya ingin tetap jujur. Sesuai warisan dari bapak; rajin, disiplin, tekun, jujur, dan terus berkarya.

Begitulah..

Harga Sebuah Persaudaraan

Nusanatara; Desain website oleh Cahaya TechDev – Klub Cahaya

Harga Sebuah Persaudaraan
About the author : Cahaya Hanjuang
Digital Business Community

Get involved!

Get Connected!
Come and join our community. Expand your network and get to know new people!

Comments

No comments yet