Menstruasi Pada Satwa

Menstruasi adalah proses ketika lapisan rahim pada manusia atau primata lainnya mengalami pengelupasan dan keluarnya darah melalui vagina setiap bulan jika tidak ada pembuahan. Namun, hanya sejumlah spesies satwa yang mengalami menstruasi, termasuk sejumlah primata, kelelawar, dan sejumlah tikus.

Sejumlah primata yang mengalami menstruasi adalah manusia, simpanse, gorila, dan orangutan. Mereka memiliki siklus menstruasi yang mirip dengan manusia, dengan pengelupasan lapisan rahim dan perdarahan setiap bulan.

Menstruasi Pada Satwa
Menstruasi Pada Satwa
Menstruasi Pada Satwa

Sedangkan kelelawar betina mengalami menstruasi saat tidak hamil atau sedang merawat anak, dan siklus menstruasi mereka sangat berbeda-beda antar spesies. Ada yang mengalami menstruasi selama 2-3 hari setiap 17 hari, sedangkan yang lain bisa selama sekian minggu setiap tahun.

Menstruasi Pada Satwa

Sejumlah tikus betina juga mengalami menstruasi. Namun, perdarahan menstruasi mereka sangat kecil dan sulit terlihat. Selain itu, tidak seperti manusia, tikus tidak memiliki lapisan endometrium yang berkembang selama siklus menstruasi, sehingga menstruasi pada tikus sebutannya estrus.

Kebanyakan satwa betina mengalami estrus, yaitu siklus reproduksi mereka bertanda dengan periode ovulasi yang terjadi dalam siklus tertentu. Dan biasanya tidak terikuti oleh pengelupasan lapisan rahim atau perdarahan seperti yang terjadi pada manusia dan primata menstruasi.

Peliharaan Yang mengalami Menstruasi

Sejumlah satwa peliharaan betina mengalami siklus reproduksi yang mirip dengan menstruasi manusia, tetapi dengan sebutan yang berbeda. Misalnya, kucing dan anjing betina mengalami estrus, yang juga terkenal sebagai siklus birahi. Siklus ini terjadi sekitar setiap enam bulan dan bertanda dengan pelepasan sel telur yang siap terbuahi oleh sperma.

Namun perbedaannya dengan menstruasi manusia adalah bahwa kucing dan anjing betina tidak mengalami pengelupasan lapisan rahim jika tidak terjadi kehamilan. Selain itu, darah yang keluar selama siklus ini tidak berasal dari rahim, tetapi dari serviks (leher rahim), yang berbeda dari manusia.

Satwa peliharaan lainnya, seperti kelinci betina, juga mengalami siklus estrus. Namun, mereka tidak memiliki menstruasi, karena sel telur yang terlepas dari ovarium tidak menempel di lapisan rahim. Darah yang keluar dari kelinci betina saat estrus juga berasal dari serviks, bukan dari rahim.

Jadi, meskipun sejumlah satwa peliharaan mengalami siklus reproduksi yang mirip dengan menstruasi manusia, namun secara teknis tidak dapat tersebut sebagai menstruasi karena adanya perbedaan-perbedaan dalam mekanisme reproduksi mereka.

Menstruasi Pada Satwa

Nusanatara; Desain website oleh Cahaya Hanjuang

Menstruasi Pada Satwa
About the author : Cahaya Hanjuang
Digital Business Community

Get involved!

Get Connected!
Come and join our community. Expand your network and get to know new people!

Comments

No comments yet