Fa Huan Dan Borobudur Tahun 414

Fa Huan atau Fa Xian adalah seorang biksu asal Tiongkok yang melakukan perjalanan ke India dan Asia Tenggara pada abad ke-5 Masehi. Ia tiba di Jawa pada sekitar tahun 414 Masehi dalam perjalanannya menuju India. Selama tinggal di Jawa, ia mengunjungi sejumlah tempat suci dan menyebutkan kota-kota seperti Semarang, Surabaya, dan Palembang dalam catatan perjalanannya.

Fa Huan Dan Borobudur

Fa Huan atau Fa Xian mengunjungi sejumlah tempat suci selama tinggal di Jawa pada abad ke-5 Masehi. Sejumlah tempat yang jadi kunjungan Fa Huan antara lain :

Fa Huan Dan Borobudur Tahun 414
  1. Candi Borobudur.
    Fa Huan mengunjungi Candi Borobudur, yang saat itu masih dalam tahap pembangunan.
  2. Candi Mendut.
    Fa Huan juga mengunjungi Candi Mendut, yang berlokasi tidak jauh dari Candi Borobudur.
  3. Candi Kalasan.
    Fa Huan menyebutkan bahwa ia mengunjungi Candi Kalasan, yang terletak di sekitar Yogyakarta.
  4. Semarang
    Fa Huan menyebutkan bahwa ia mengunjungi kota Semarang.
  5. Surabaya
    Fa Huan juga menyebutkan bahwa ia mengunjungi kota Surabaya.
  6. Palembang
    Fa Huan menyebutkan bahwa ia juga mengunjungi kota Palembang, yang saat itu merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya.

Catatan perjalanannya memberikan gambaran penting tentang sejarah perkembangan di Indonesia pada masa lampau.

Tentang Fa Huan Dan Bodobudur

Fa Huan menyebutkan tentang Candi Borobudur dalam catatan perjalanannya. Berikut adalah sejumlah kutipan dari catatan perjalanannya tentang Borobudur :

  1. Fa Huan menyebutkan bahwa Candi Borobudur terletak di antara dua sungai yang mengalir dengan jernih dan berisi banyak ikan.
  2. Ia juga menyebutkan bahwa Candi Borobudur memiliki ribuan patung Buddha dan sangat indah.
  3. Fa Huan mencatat bahwa Candi Borobudur pembangunan oleh seorang raja yang sangat berkuasa dan kaya raya.
  4. Ia juga menyebutkan bahwa Candi Borobudur berlaku sebagai tempat suci oleh penduduk setempat dan banyak orang yang datang ke sana.
  5. Fa Huan juga menulis bahwa Candi Borobudur pembangunannya untuk menghormati Buddha dan untuk mengajar orang-orang tentang agama.

Dari catatan perjalanannya, Fa Huan memberikan gambaran tentang keindahan dan keagungan Candi Borobudur. Serta nilai spiritual dan historis yang terkandung. Catatan Fa Huan juga memberikan wawasan tentang sejarah agama dan arsitektur pada abad ke-5 Masehi.

Tentang Mendut

Fa Huan menyebutkan tentang Candi Mendut dalam catatan perjalanannya. Berikut adalah sejumlah kutipan dari catatan perjalanannya tentang Candi Mendut :

  1. Fa Huan mencatat bahwa Candi Mendut terletak sekitar 12 li (sekitar 5 km) dari Candi Borobudur.
  2. Ia juga mencatat bahwa Candi Mendut memiliki tiga patung besar Buddha di dalamnya, masing-masing duduk dalam posisi lotus.
  3. Fa Huan juga mencatat bahwa di dalam Candi Mendut terdapat sejumlah patung kecil Buddha dan relief-relief yang menggambarkan ajaran-ajaran.
  4. Ia menyebutkan bahwa Candi Mendut adalah tempat suci yang penting bagi umat Buddha di Indonesia.
  5. Fa Huan juga mencatat bahwa di sekitar Candi Mendut terdapat sejumlah bangunan kecil yang berguna untuk menginap dan bermeditasi bagi para biksu.

Dari catatan perjalanannya, Fa Huan memberikan gambaran tentang keindahan dan keagungan Candi Mendut. Serta nilai spiritual dan historis yang terkandung. Catatan Fa Huan juga memberikan wawasan tentang sejarah dan arsitektur pada abad ke-5 Masehi di Jawa.

Tentang Kalasan

Fa Huan menyebutkan tentang Candi Kalasan dalam catatan perjalanannya. Berikut adalah sejumlah kutipan dari catatan perjalanannya tentang Candi Kalasan:

  1. Fa Huan mencatat bahwa Candi Kalasan terletak sekitar 5 li (sekitar 2 km) dari kota yang saat itu disebut “Ho-ling” (yang kemungkinan besar merujuk pada kota Yogyakarta).
  2. Ia juga mencatat bahwa Candi Kalasan terbangun dengan batu bata merah dan memiliki atap yang terbuat dari batu.
  3. Fa Huan juga mencatat bahwa di dalam Candi Kalasan terdapat patung Buddha yang sangat besar, tingginya sekitar 10 Zhang (sekitar 30 meter).
  4. Ia menyebutkan bahwa Candi Kalasan adalah tempat suci yang penting bagi umat di Indonesia.
  5. Fa Huan juga mencatat bahwa di sekitar Candi Kalasan terdapat sejumlah bangunan kecil yang berguna untuk menginap dan bermeditasi bagi para biksu.

Dari catatan perjalanannya, Fa Huan memberikan gambaran tentang keindahan dan keagungan Candi Kalasan, serta nilai spiritual dan historis yang dimilikinya. Catatan Fa Huan juga memberikan wawasan tentang sejarah agama Buddha dan arsitektur pada abad ke-5 Masehi di Jawa.

Tentang Semarang Dan Surabaya

Sayangnya, dalam catatan perjalanannya, Fa Huan tidak menyebutkan tentang Semarang dan Surabaya. Perjalanan Fa Huan ke Nusantara pada abad ke-5 Masehi memang terfokus pada perjalanan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun dengan fokus utama catatan pada candi-candi yang terdapat di sana.

Sebagai informasi tambahan, kota Semarang pada saat itu masih berupa sebuah pelabuhan kecil yang belum memiliki pengaruh besar dalam sejarah Jawa. Hal ini dapat menjadi alasan mengapa Fa Huan tidak menyebutkan tentang kota tersebut dalam catatan perjalanannya. Surabaya, pada saat itu, mungkin belum menjadi pusat kota yang signifikan di Jawa Timur seperti saat ini. Hal ini dapat menjadi alasan Fa Huan tidak menyebutkan tentang kota tersebut dalam catatan perjalanannya.

Tentang Palembang

Fa Huan juga menyebutkan tentang kota Palembang dalam catatan perjalanannya. Berikut adalah sejumlah kutipan dari catatan perjalanannya tentang Palembang :

  1. Fa Huan menyebutkan bahwa Palembang adalah sebuah pelabuhan yang sangat penting. Banyak kunjungan oleh pedagang dari seluruh Asia Tenggara.
  2. Ia juga mencatat bahwa di Palembang terdapat banyak kuil, para biksu dan pengikut agama berkumpul untuk beribadah.
  3. Fa Huan juga mencatat bahwa di Palembang terdapat banyak pengrajin emas dan perak yang membuat barang-barang mewah. Seperti perhiasan dan peralatan dapur.
  4. Ia juga mencatat bahwa penduduk Palembang sangat berpengetahuan tentang pengobatan dan menggunakan berbagai tumbuhan dan bahan alami untuk mengobati berbagai penyakit.
  5. Fa Huan mencatat bahwa di Palembang terdapat sebuah kerajaan yang kuat, yang memiliki banyak tentara dan armada laut yang besar.

Dari catatan perjalanannya, Fa Huan memberikan gambaran tentang pentingnya Palembang sebagai pelabuhan perdagangan dan pusat agama di Asia Tenggara. Ia juga memberikan gambaran tentang keahlian pengrajin dan pengetahuan pengobatan masyarakat Palembang pada waktu itu. Selain itu, catatan Fa Huan juga memberikan gambaran tentang kekuatan politik dan militer dari Kerajaan Palembang pada abad ke-5 Masehi.

Fa Huan Dan Borobudur Tahun 414

Nusanatara; Desain website oleh Cahaya Hanjuang

Fa Huan Dan Borobudur Tahun 414
About the author : Cahaya Hanjuang
Digital Business Community

Get involved!

Get Connected!
Come and join our community. Expand your network and get to know new people!

Comments

No comments yet