Suntik Bantuan Untuk Petani Yang Gagal Panen

Catatan kelompok tani Desa Wonosoco Kudus, tahun lalu sebanyak 15 hektare lebih sawah memperoleh klaim AUTP. Total klaim yang diperoleh oleh anggota kelompok tani tersebut adalah Rp 90 juta.

Suntik Bantuan Untuk Petani

Jawa Tengah menjadi lumbung pangan terbesar nasional. Dengan luas panen 1,7 juta hektare, produksi padi di provinsi ini mencapai 9,2 juta ton pertahun. Keberlimpahan itu tentu tidak lepas dari kegigihan dan perjuangan para petani.

Tapi perjalanan memang tak selamanya mulus, halangan dan rintangan bisa datang kapan saja. Bagitu juga dengan nasib yang dialami petani. Kadang mereka berhasil mendapatkan panen melimph dengan hasil yang baik, ada kalanya pula mereka mengalami kerugian.

Bencana Alam Menjadi Faktor Kerugian Petani

Faktor penyebab kerugian yang paling kerap dialami petani adalah bencana alam. Seperti yang terjadi di akhir 2022 hingga awal tahun 2023 kemarin. Sejumlah lahan pertanian di Jateng mengalami gagal panen karena dihantam banjir.

Sebagai pemimpin, Ganjar Pranowo langsung mengambil langkah-langkah strategis. Ia menyiapkan ganti rugi bagi petani, sesuai kerusakan lahan yang disebabkan karena bencana. Ganti ruginya sebesar Rp 6.000.000 per hektare untuk satu musim tanam. Dengan begitu, keberlangsungan usaha tani bisa terjamin.

Baginya, mendata petani yang mengalami kerugian bukan hal sulit sebab ia telah membuat sistem yang memuat data-data petani, beserta luas lahan garapan mereka. Termasuk menanam tanaman apa saja.

Khusus pada bencana banjir kali ini, total ada 28.344 hektare areal sawah padi yang terdampak, dengan jumlah kerusakan atau puso sebanyak 5.615 hektare. Lahan tersebut tersebar di 12 kabuapten di Jawa Tengah.

Klaim ganti rugi petani juga dipermudah dengan adanya Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Pemprov Jateng. Dari laporan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan hortikultura (BPTPH) Jateng, petani yang ikut Program AUTP dan telah mengajukan permohonan klaim kepada PT Jasindo sebagi perusahaan asuransi sebesar 883 hektare, atau setara dengan nilai klaim Rp 5.295.780.000

Pada tahun 2022, Ganjar mengalokasikan Program AUTP sebesar 15.000 hektare. Dari program ini, Pemprov Jateng menanggung 20 persen premi yang harus dibayar petani yang terdaftar pada Program AUTP dari Pusat.

Anggaran Subsidi AUTP

Sementara pada 2023 ini, Ganjar menganggarkan Rp 540 juta untuk subsidi pembayaran AUTP bagi 15.000 hektare lahan sawah. Sementara Pemerintah RI, melalui Kementan menganggarkan seluas 100 ribu hektare, dengan nilai sekitar Rp 4 miliar.

Manfaat perlindungan petani yang mengalami gagal panen ini dirasakan para petani di Desa Wonosoco, Undaan, Kabupaten Kudus. Kepala Desa Wonosoco Setyo Budi mengatakan, di wilayahnya, sawah seluas 255 hektare terendam banjir. Namun, dari jumlah tersebut tidak semuanya mengasuransikan sawahnya.

Catatan kelompok tani Desa Wonosoco, tahun lalu sebanyak 15 hektare lebih sawah memperoleh klaim AUTP. Total klaim yang diperoleh oleh anggota kelompok tani tersebut adalah Rp 90 juta.

Klaim tersebut langsung ditransfer ke rekening kelompok tani. Adapun, kurun waktu pencairan rerata berkisar 3 bulan.

Suwarji, petani setempat mengatakan sawahnya seringkali diterjang banjir. Sebelum mengikuti program AUTP, ia mengaku terus merugi hingga menjual harta benda untuk mencukupi kebutuhan tanam padi kembali.

“Dulu sampai jual motor untuk bercocok tanam kembali. Namun alhamdulillah tahun kemarin saya asuransikan dapat 3 juta rupiah, untuk bertanam kembali,” paparnya.

Keberpihakan Ganjar di sektor pertanian sebenarnya memang sudah terlihat semenjak pertama kali menjabat. Dedikasinya terus dibuktikan lewat program-program yang menunjang sektor ini, seperti misalnya pembangunan seribu lebih embung untuk irigasi pertanian.

Sampai sekarang Ganjar juga tegas menolak beras impor, karena  Jateng terus dimaksimalkan menjadi penyangga pangan terbesar tanah air. Hasil beras produksi petani di Jateng juga sudah dikirim kemana-mana, hingga mancanegara.

Bahkan di tangan Ganjar, Jateng meraih penghargaan Abdi Bakti Tani karena nilai ekspor komoditas pertaniannya paling tinggi se-nasional. Penghargaan itu ia terima pada September 2021,  Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin berikan. Peningkatan nilai ekspor komoditas pertanian di Jateng saat itu mencapai Rp. 8,3 triliun.

Artikel ini pernah muat di: Ganjarpranowo.com

Suntik Bantuan Untuk Petani

Nusanatara; Desain Website oleh Cahaya Hanjuang

Suntik Bantuan Untuk Petani
About the author : Ryan Winters Verified icon 2
Tell us something about yourself.

Get involved!

Get Connected!
Come and join our community. Expand your network and get to know new people!

Comments

No comments yet