Jadi setiap catatan satu transaksi Akuntansi masuk atau keluar perlu ada tambahan catatan penyeimbang. Masuk ke satu akun, perlu penyeimbang keluar di akun lainnya.

Contohnya kita menjual martabak seharga 25 ribu. Maka itu artinya kita menerima uang masuk Kas sebesar 25 ribu, dan ada persediaan martabak keluar senilai 25 ribu juga. Contoh jurnalnya tabel di bawah.

Nomor AkunAkun (Head/Sub)TanggalNomor Bukti TransaksiUraian / KeteranganDebetKredit
1KasTerima dari pak kae tumbas martabak siji..25.000
4MartabakPak kae tumbas martabak siji..25.000

Pekerjaan awal Akuntansi memang mencatat semua transaksi. Lebih baik mencatat sesuai tanggal agar bisa membentuk kronologi dan membantu sebagai pengingat jika terjadi lupa atau kelalaian sengaja atau tidak. Juga bukti transaksi yang bisa berbentuk invoice, kuitansi, nota belanja, atau bahkan secarik kertas sobek tulisan pedagang di pasar, bisa berisi keterangan lengkap. Ini untuk menghindari sengketa denga pihak lain.

Sebelum lanjut. Saya jelaskan sedikit juga soal penomoran akun. Sederha dan mudahnya, kita punya 5 kepala akun. Umum kebanyakan orang menggunakan nomor seperti pada contoh tabel. Dan sebenarnya pemberian nomor ini bebas sesuai kehendak kita, selama kita sendiri mengerti, dan memudahkan serta menyederhanakan pekerjaan kita. Tidak perlu rumit dan sok ingin nampak seperti perusahaan besar.

PT. Martabak Warisan Bapak Mamak

NomorAkunBertambahBerkurang
1 – 000Harta – Kepala AkunDebetKredit
1 – 001KasDebetKredit
1 – 002Bank Ucup Mancul – Nabung nanging gak isa ngarep duitmu bali..DebetKredit
1 – 003Bank Neno Warisan – Nabung nanging gak isa ngarep duitmu bali..DebetKredit
2 – 000Utang – Kepala AkunKreditDebet
2 – 001Utang Ke Mbak KaeKreditDebet
2 – 002Utang Ke Mas KaeKreditDebet
2 – 003Utang Kancane Dewe, Tapi Belanja Cash gaya foto-foto selfie ndek IndomaretKreditDebet
3 – 000Modal – Kepala AkunKreditDebet
3 – 001Warisan Bapak MamakKreditDebet
4 – 000Pendapatan – Kepala AkunKreditDebet
4 – 001Bakulan MartabakKreditDebet
4 – 002Bakulan Pisang Goreng Sisan Belanjane PadaKreditDebet
5 – 000Beban Biaya – Kepala AkunDebetKredit
5 – 001Belanja Bahan MartabakDebetKredit
5 – 002Ongkos Numpak BecakDebetKredit
5 – 003Upah Wong RewangDebetKredit

Tapi jika kita mau mengacu kepada peraturan, syarat dan ketentuan tertentu, ya bebas juga..

Buku Besar (Ledger) Preman Akuntansi Konsultan Gelap Pajak

Preman Akuntansi Konsultan Gelap Pajak

Setelah menulis transaki, kita perlu memindahkan ke dalam Buku Besar (Ledger). Buku Besar (Ledger) sederhana dan mudahnya untuk mengerti adalah melakukan pengelompokkan semua catatan transaksi berdasarkan kepa akun dan sub-sub akun. Jika sebelumnya di atas tabel penjualan martabak adalah contoh jurnal, maka tabel penomoran akun adalah contoh Buku Besar (Ledger).

Hanya memindahkan ke dalam kelompok yang sama saja. Tidak terlalu perlu mengubah tanggal transaksi dan semua keterangan lainnya. Juga misalnya tanggal melakukan pencatatan Buku Besar, jika rasanya perlu, mau menambahkan tanggal melakukan pekerjaan pencatatan juga boleh saja. Itu versi saya, dapat mencontek juga waktu ikut audit pajak di KPP Pratama Palangkaraya saat meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak atau restitusi.

Tujuan Buku Besar masih versi saya, adalah untuk mengetahui jumlah dari setiap kelompok masing-masing kepala akun dan sub-sub akun. Dengan demikian, setidaknya di awal sudah bisa melihat besarnya Pendapatan dan (Beban) Biaya, jumlah Harta yang ada, juga jangan lupa Utang, yang kemudian bisa melihat komposisi Modal di saat itu.

Terus di mana posisi preman Akuntansi dan konsultan gelap Pajaknya..?

Preman Akuntansi Konsultan Gelap Pajak
About the author : Cahaya Hanjuang
Digital Business Community

Get involved!

Get Connected!
Come and join our community. Expand your network and get to know new people!

Comments

No comments yet